Rabu, 24 Juni 2015

MINIATUR SCOOTER DARI KALENG BEKAS


Bandung Kidul

Sampah minuman kaleng salah satu dari sekian banyak sampah yang sering saya lihat setiap hari, entah itu di dekat minimarket atau di sekitaran warung warung dekat rumah. Mungkin bagi saya sendiri kaleng itu tidak ada harganya. Kali ini saya akan berkunjung ke kediaman Bapak Ujang Mulyadin. Beliau salah satu seniman yang bisa mengubah kaleng bekas jadi Miniatur Scooter ( vespa ).


Awal dari proses kreatif Pak Ujang di mulai pada tahun 2011. Ide yang keluar darinya ini spontan ketika melihat kaleng bekas di dekat rumahnya. Mulai dengan coba coba karena mempunyai ketertarikan pada seni.

Pa Ujang hanya Berbekal beberapa perlengkapan sederhana untuk membuat karyanya. Penggaris, lem, kaleng bekas, gunting, tang menjadi teman sehari harinya untuk memulai pekerjaannya. Meski tidak mempunyai basic di bidang kriya dan pendidikan formal seni. Pa Ujang sangat senang dengan bidang seni.


Hasil dari percobaan pertamanya ini tidak ada kendala, terbilang berhasil. Jauh dari kesan gagal.
Memang bakat seni yang di miliki Pa ujang ini yang menjadikannya sosoknya berbeda. Sebelumnya pa ujang pernah bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang penjualan perlengkapan adventure di kawasan Bekasi.

Selain itu pa ujang juga pernah menjadi tukang kayu dan jualan tahu sumedang. Namun panggilan hati untuk tetap berkarya di bidang seni ini yang mengantarkannya seperti sekarang ini. " sekarang mah fokus dulu aja bikin miniatur scooter",ujarnya.

Meski pendapatan yang tidak menentu dari hasil membuat miniatur scooter ini Pa ujang mensyukuri buah dari kerja kerasnya. Sungguh membuat hati saya bergetar mendengar kata kata beliau ini.

Pernah aktif di komunitas Vespa di kota Bandung ini yang membuat kecintaan Pa ujang terhadap vespa begitu tinggi. Pesanan mulai berdatangan dari pecinta motor vespa dan anak anak sekolah. Namun jika ada anak sekolah yang beli menurutnya " kasian kalo ada anak yang pengen tapi ga punya uang. Kadang uang 10 ribu juga saya terima, kan bisa bikin lagi", ujarnya.


Ini beberapa contoh hasil karya miniatur scooter buatan pa ujang




 Proses pembuatan setiap miniatur scooter dapat menghabiskan 5 buah kaleng bekas dan membutuhkan 1 - 2 jam kerja. kaleng kaleng bekas ini Pa Ujang dapatkan dari masyarakat sekitar dengan cara membeli atau ada juga yang justru memberi langsung ke Pa Ujang. "Kadang di depan rumah sudah ada yang nyimpen kaleng kaleng bekas ", ujarnya.

Satu lagi yang saya salut dari Pa Ujang kegigihannya dan kepedulian terhadap lingkungan. Salah satu contohnya ketika Beliau pergi ke mana mana, jika melihat kaleng bekas di jalan Beliau pungut tanpa rasa malu.

Suasana tempat kerja Pa ujang

Kediaman ( galery ) Bertempat di jalan ciparay no 196 RT 04 / 02 Kel. Kujang sari Kel. Bandung Kidul Kota Bandung. Buka mulai pukul 08.00 - 21.00 wib ( setiap hari ).

Respon positif mulai terlihat kata Pa Ujang. Pemerintah setempat sudah mulai tahu hasil karyanya, bahkan di minta untuk memeperbanyak produksinya supaya bisa di ikutkan pada beberapa pameran dan jadi salah satu produk unggulan di kawasan Bandung kidul. " itu juga pemerintah setempat pesen banyak, namun saya nya belum siap. Karena hanya di kerjakan sendirian ", Ujarnya.


Harga yang di patok setiap miniaturnya tidak terlalu mahal, mungkin terbilang cukup terjangkau untuk sebuah karya seni. Dengan harga di bawah 70 rb masyarakat yang ingin memiliki miniatur scooter sudah bisa memilikinya. Jika pembelian di atas 20 buah harganya bisa jauh lebih murah.

Kedepannya Pa Ujang akan berinovasi dengan membuat Mobil Tuk Tuk , Perahu, Helikopter dari barang bekas. Beberapa di antaranya sudah mulai di buat sample  olehnya.

Semoga Usahanya ini tetap berjalan dan terus ada inovasi baru. 

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar